Prestasi Indonesia makin menunjukkan kelasnya di dunia. Kolaborasi semua pemangku kepentingan menjadi kunci suksesnya.
Peserta menunjukkan kebal terhadap senjata tajam dengan cara menusuk tubuh mereka sendiri tanpa terluka. Olahraga ini lebih sebagai pertunjukan dan sarat dengan unsur mistis.
Beberapa ritual suku Indonesia sangat mirip dengan olahraga, seperti tradisi "fahombo" (Lompat Batu) Nias untuk ritual pendewasaan yang mirip dengan lompat gawang dan lompat jauh di atletik. Juga "karapan sapi" Madura yang sangat mirip dengan balap kereta perang. Balap perahu naga, kano dan kayak adalah kegiatan sehari-hari orang Indonesia yang hidup di dekat sungai besar.
Keunikan lain dari olahraga ini adalah cara membidiknya, tidak tepat di depan mata, melainkan memposisikan busur di depan perut.
Olahraga lompat batu ini sebenarnya meruoakan tradisi masyarakat Pulau Nias. Mereka awalnya melakukan hal tersebut sebagai persiapan sebelum perang karena adanya perang. Pemuda Nias yang berhasil melakukan tradisi ini akan dianggap dewasa dan matang secara fisik sehingga dapat menikah.
Skenario terbaiknya, Indonesia mampu lolos langsung dengan berjuang mengakhiri putaran ketiga sebagai peringkat kedua. Skenario alternatifnya, timnas mengamankan posisi ketiga atau keempat untuk melanjutkan perjuangan di ronde keempat.
Mereka meraih medali perak di nomor beregu putri, yang menandai awal dari tradisi perolehan medali Indonesia di Olimpiade.
Some of native Indonesian rituals are resembling sport, for example lompat batu (leaping the stone) custom amid Nias male youth as Element of coming of age ritual, that resembles hurdling and long jump in athletics. Also Madurese karapan sapi and Minang pacu jawi (bull racing) that happen to be just like chariot race. Dragon boat, canoe and kayak race are just about day to day things to do amid Indonesians that lives to the bank of major rivers or on distant islands.
Permainan ini dimainkan dua tim. Satu tim menjaga garis dan menghalangi tim lawan yang berusaha melewati mereka. Tim yang berhasil melewati semua penjaga memenangkan permainan.
Kegiatan olahraga memiliki tujuan utama yaitu membuat tubuh menjadi sehat. Meski demikian, jenis olahraga yang dilakukan setiap orang juga memiliki tujuan berbeda-beda.
Kontingen Indonesia membawa pulang dua medali emas yang berasal dari cabang panjat tebing dan angkat besi. Veddriq Leonardo meraih medali emas di nomor kecepatan putra dalam cabang olahraga panjat tebing.
Pemain harus naik ke atas dua batang bambu atau kayu yang telah diberi pijakan kaki, kemudian berjalan di atasnya tanpa jatuh. Lomba egrang biasanya diadakan dalam acara Pageant, dengan pemenang adalah yang tercepat mencapai garis finis.
Dalam waktu yang hampir bersamaan, Rizki Juniansyah, atlet angkat besi berusia 21 tahun, meraih medali emas di nomor seventy three kg putra. Tidak hanya meraih emas, Rizki juga memecahkan olahraga Indonesia rekor Olimpiade, memperkuat posisinya sebagai salah satu atlet muda berbakat dari Indonesia.
Kompas Di tengah hiruk-pikuk upaya tim sepak bola Indonesia U-23 mengamankan tiket ke Olimpiade Paris 2024, sembilan cabang olahraga dipastikan mengirimkan wakilnya ke ajang tertinggi olahraga dunia itu, mulai dari panahan hingga balap sepeda. Berikut rangkumannya.